Sunday, August 18, 2019

Seminar Mengenal Pendidikan Waldorf

Apakah anda tertarik dan ingin tahu serta mengenal Pendidikan Waldorf?
Yuk, ikuti seminar dua hari yang akan diselenggarakan tanggal 7 dan 8 September 2019 mendatang. Kita akan belajar mengenai konsep dasar Pendidikan Waldorf, terutama untuk Jenjang Usia SD, dan bagaimana hal tersebut diterapkan dan dipakai dalam proses belajar-mengajar. 

Tempat: The Cliff (Resto)
Jl. Ligar Melati no.60
Pukul 08.30-17.00 WIB
Biaya: 
Rp 485.000/org || Rp 420.000/org (Early Bird hingga tanggal 25 Agustus) 
Grup 5 orang, gratis 1 org

Investasi termasuk:
- 2 Hari Full Day Seminar 
- Makan Siang dan Snack
- 9 Tema Kegiatan/Materi (21st Century Education, 12 Senses, 3 Folds Education, 4 Tempraments, Biography, Games, Art, Singing and Story telling)

Narahubung:
Ibu Erika +62 813-2196-3682 (wa only)
Link pendaftaran: http://bit.ly/IndahnyaPendidikanWaldorf



Thursday, November 10, 2016

Inilah Alasan Kenapa Kita Harus Mengetahui Harga HDD External 500GB Terlebih Dahulu Sebelum Membeli

Dalam mengantarkan pembelajaran TIK atau Teknologi Informasi Komputer atau hal lain yang berhubungan dengan komputer, laptop, netbook, dan lain-lain, ada banyak sekali hal yang bisa kita sampaikan kepada anak. Salah satunya adalah pengenalan komputer secara menyeluruh dari proses perakitan sampai pengoperasian. Memang rumit banget tapi demikianlah kita memang harus mengajarkan dari dasar. Pengetahuan komponen dan harga juga penting untuk kita sampaikan dengan jelas. Mengetahui harga komponen dasar serta komponen external seperti harga HDD External 500GB itu sangat penting. Kita bisa mengajak anak didik untuk membandingkan tiap harga yang muncul termasuk harga HDD External 500GB ini.
Inilah Alasan Kenapa Kita Harus Mengetahui Harga HDD External 500GB Terlebih Dahulu Sebelum Membeli
Memori laptop atau jenis lainnya seperti netbook, ultrabook memiliki keterbatas dalam menyimpan data dan tentu saja membutuhkan perangkat lain untuk menyimpannya. Nah, hardisk external inilah jawabannya. Ingat yah, kita membeli hardisk eksternal karena dirasa space hardisk internal kita atau anak didik tidak cukup. Artinya jika dirasa masih cukup, gunakan saja dulu hardisk internal yang ada.
Dalam proses membeli atau merencanakan untuk membeli, kita harus tahu dulu beberapa istilah yang penting untuk membedakan setiap hardisk external. Misalnya RPM, RPM merupakan satuan menghitung kecepatan dari sebuah hardisk  dalam memproses data. RPM biasa disebut juga dengan Rotary Per Minute atau Kecepatan Putar Motor memutar piringan hdd dalam 1 menit, semakin besar RPM semakin cepat data akan dihantar atau diproses.
Semisalnya suatu saat kita akan membeli hard disk baru untuk eksternal Drive ataupun juga ekstensi Hard Drive pada PC. Perbedaan kecepatan putaran hdd sangat mempengaruhi hasil yang didapat. HDD memiliki kecepatan yang berbeda-beda. Angka yang paling populer adalah 5400 RPM  dan 7200 RPM. Nah, kita bisa memilih yang memiliki RPM besar atau kecil. Jika dibandingkan 2 Hard Disk, 5400 RPM dengan 7200RPM, Hard Disk 7200RPM lebih cepat mengakses banyak data berbanding dengan Hard Disk 5400RPM. Ini berarti kita tinggal pilih Hard Disk dengan kecepatan mengakses data yang lebih cepat yaitu 7200RPM.
Pertanyaannya kemudain mengapa RPM berpengaruh terhadap kecepatan pemrosesan data pada Hardisk? Hal ini disebabkan  data pada HDD tersimpan di platter, yang kemudian dicari dengan memanfaatkan kecepatan putaran platter, jadi makin gede RPM data makin cepat pemrosesan sebuah data.
Dari data di atas muncul kata plater, plater merupakan komponen utama Harddisk yang digunakan sebagai tempat menyimpan Data. platter akan dilengkapi dengan track dan sector, ini menyebabkan mengapa sebuah Harddisk kapsitasnya tidak sesuai dengan yang tertera pada  spesifikasinya ( pasti akan lebih sedikit ), karena trac dan sector akan menyimpan ID pengenal untuk Format Harddisk.
Hal penting lainnya yang perlu kita perhatian adalah kapasitas.  Dalam hal ini kapasitas simpan file maksimal. Kapasitas simpan harddisk portabel bervariasi, dimulai dari 40GB sampai 500GB. Namun kini juga sudah muncul harddisk portabel yang daya tampungnya mencapai 1,5TB (terabyte). Jika kita banyak bekerja dengan file video dan grafis, pilihlah Harddisk eksternal dengan kapasitas terbesar yang bisa kita beli.
Beli di MatahariMall.com saja 

Setelah kita mengetahui hal-hal mendasar di atas, maka kita bisa menentukan berbagai pilihan untuk hard disk yang kan kita gunakan. Sebagai guru misalnya, adanya hard disk ini sangat memungkinkan anda menyimpang banyak data-data pelajaran yang sudah diubah bentuk menjadi file. Demikian juga dengan dokumentasi kegiatan selama di kelas atau di luar kelas bisa kita simpan ke dalam hard disk external yang sudah kita beli. File-file pekerjaan soal siswa bisa kita simpan dengan aman tanpa takut data hilang. Asalkan kita bisa menyimpannya dengan baik maka sampai kapanpun bisa kita gunakan untuk direvisi setiap waktu.
Oh iya, selain ditujukan sebagai suplemen harddisk di komputer desktop, kebanyakan hardisk portabel kini justru membidik pasar pengguna notebook dan netbook (mini notebook). Apalagi sekarang siswa sudah bisa mengakses laptop, netbook, atau ultrabook sendiri. Tinggal kita arahkan agar penyimpanan memorinya baik maka kita bisa menjamin keberadaan file-file pekerjaan anak tersimpan rapi dalam hard disk external kita. Ingat, sebagai guru atau fasilitator pembelajaran kita tetap harus tahu harga HDD External 500GB jika kemudian memilih menggunakan Hard Disk External yang 500GB. Mengetahui harga terlebih dahulu menghindari kita dari kesalahan saat menentukan pilihan.


Saturday, October 22, 2016

Pesan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Beredar dari satu forum ke forum lainnya dalam media sosial di Indonesia, pesan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ini perlu dikaji bersama-sama. Pola yang hampir mirip dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada saat dijabat oleh Anies Baswedan yang selalu menyebarkan berita, atau inspirasi lainnya kepada guru-guru atau pejabat di lingkungan kementerian. Terutama untuk guru-guru yang ada di daerah, pesan dari Mas Anies Baswedan selalu mengandung inspirasi yang bermakna dan baik.
Pesan mendikbud: Universitas Pendidikan Indonesia sebagai pencetak guru harus kreatif!
Berbeda dengan Anies Baswedan yang inspiratif, menteri pendidikan dan kebudayaan sekarang justru sedikit berbeda. Ia seperti berisi instruksi dari satu komando kepada bawahannya. Bersifat seperti militer. Komando dari komandan untuk para pasukannya di bawah!
Mari perhatikan hasil pertemuan berikut ini:
Hasil pertemuan dengan Mendikbud Prof. Muhadjir Effendy, MAP. Hari/tanggal: Jumat, 21 Oktober 2016 pk 07.45 - 09.00, sebagai berikut:
1. Jenjang SD dan SMP adalah fondasi anak dalam dunia pendidikan
2. Implikasi : Merubah visi & mindset Kepsek, Komite Sekolah dan Guru
3. Kepsek tidak boleh mengajar, tetapi sebagai manajer dan inspirator
4. Pembangunan Karakter d SMP
5. Guru d sekolah minimal 8 jam dan hari Sabtu libur untuk hari keluarga
6. Full day school
7. Guru tidak boleh membawa pekerjaan k rmh dan siswa jg tdk boleh ada PR
7. Menyiapkan Manajemen berbasis sekolah & partisipasi masyarakat
8. Tidak ada LKS
9. Tidak ada PTK untuk kenaikan pangkat
10. Guru adalah ; real kurikulum
11. Guru adalah : profesi ahli, tanggungjawab sosial dan rasa kesejawatan.
12. Taman Budaya d sekolah sebagai sumber belajar.
Itulah info dari Pak Menteri. Semoga bermanfaat.

Saturday, August 6, 2016

Perkembangan Literasi Anak Ini Harus Diketahui Para Guru Dan Orangtua

Amanda Soebadi dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI menuliskan sebuah artikel tentang perkembang literasi yang bagus untuk diketahui semua orangtua dan guru. Ia sangat rinci menulis perkembangan bahasa dan matematika untuk tiap jenjangnya.
Membaca, menulis, dan berhitung dahulu baru mulai diajarkan pada tahun pertama sekolah dasar. Saat itu usia masuk SD yang berlaku secara luas adalah 6,5-7 tahun. Tetapi sekarang, banyak SD yang mensyaratkan anak sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung untuk dapat diterima di sekolah tersebut. Usia memulai pendidikan dasar juga telah bergeser; anak yang belum genap berusia 6 tahun sudah dapat diterima di beberapa SD tertentu. Fenomena ini tidak jarang menimbulkan kepanikan orangtua, ditambah lagi dengan menjamurnya kursus-kursus baca-tulis-hitung yang ditujukan untuk anak usia prasekolah. Benarkah anggapan bahwa lebih cepat lebih baik? Kapan sebenarnya anak siap untuk belajar hal-hal di atas?
Suasana Kelas SD Prima di Cimahi, Bandung

Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita perlu mengenal tahapan normal perkembangan membaca dan menulis pada anak. Pada tiap tahapan, ada beberapa aktivitas yang dapat kita lakukan bersama anak untuk menunjang perkembangan baca-tulisnya.

Membaca dan menulis

Usia 2-4 tahun

Anak usia prasekolah masih sibuk mengembangkan kemampuan bicara dan bahasanya. Perkembangan bahasa terkait erat dengan perkembangan kemampuan membaca di kemudian hari. Pada usia ini, membacalah kepada anak Anda sesering mungkin untuk menumbuhkan minat bacanya dan memperluas kosakatanya. Lebih rinci mengenai perkembangan bicara dan bahasa dapat dibaca di sini. Pada usia ini anak dapat mulai mempelajari keterampilan motorik halus dasar yang diperlukan untuk belajar menulis nantinya (pre-writing skills). Keterampilan-keterampilan tersebut misalnya belajar menarik garis, menggambar lingkaran, dan menghubungkan titik-titik. Mewarnai juga menunjang perkembangan keterampilan ini. Gunakan alat tulis dengan pegangan gemuk agar lebih mudah dipegang oleh anak.

Usia 4-5 tahun: Pre-reading skills

Usia taman kanak-kanak adalah usia yang baik untuk memperkenalkan anak pada dasar-dasar baca-tulis (pre-reading skills): pengenalan huruf dan angka, mendengarkan sajak berima, mencocokkan kata-kata dengan bunyi awal atau akhir yang sama (buku dan bulan, tarik dan naik). Bila anak sudah dapat mengeja suku kata (b-a, ba), tidak lama kemudian ia akan dapat membaca kata-kata sederhana (ibu, sapi, babi). Pada usia ini baik juga untuk memperkenalkan anak pada bagian-bagian buku: sampul depan, judul, pengarang, sampul belakang.

Anak mungkin mulai tertarik untuk menulis beberapa huruf dan angka. Ia makin nyaman menggunakan alat tulis. Untuk menunjang keterampilan ini, anak dapat diberikan permainan mencari jalan atau menghubungkan titik-titik untuk membentuk huruf dan angka.

Usia 6-7 tahun: Belajar membaca dan menulis

Pada tahun pertama SD, makin banyak kata yang dibaca oleh anak. Anak mulai dapat mengenali kata tanpa harus mengeja terlebih dahulu dan mengerti makna sebagian besar kata dan kalimat yang dibacanya. Pada pertengahan tahun pertama, ia dapat membaca sendiri buku-buku sederhana. Pada usia ini, sediakan untuk anak bacaan yang bervariasi, dapat berupa buku atau majalah. Manfaatkan perpustakaan sekolah semaksimal mungkin.

Pada usia ini anak sudah mahir memegang pensil atau pena. Pada akhir masa ini, anak sudah mahir menulis, dengan tulisan yang dapat dibaca.

Usia 7-8 tahun: Belajar membaca tingkat lanjut

Makin banyak kata dan kalimat yang telah dibaca oleh anak usia ini. Dengan membaca, anak memperluas kosakata dan pengetahuannya tentang dunia di sekitarnya. Anak dapat membaca keras-keras dengan ekspresi dan sudah memiliki preferensi buku atau cerita yang disenanginya. Bila membaca cerita, anak sudah dapat mengidentifikasi tokoh, setting, dan peristiwa-peristiwa di dalamnya. Pada akhir masa ini, biasanya anak sudah dapat membaca sendiri dengan lancar.

Usia 8 tahun ke atas

Setelah usia 8 tahun, anak sudah mahir mempergunakan keterampilan membacanya untuk belajar baik di dalam maupun di luar sekolah. Pada usia remaja, anak sudah mengerti sepenuhnya apa yang dibacanya. Jenis bacaannya pun bervariasi, mulai dari fiksi hingga nonfiksi.

Apabila anak menemui kesulitan serius dalam membaca atau menulis pada usia sekolah dasar, mungkin anak memiliki gangguan belajar. Lebih rinci mengenai gangguan belajar dapat dibaca di sini.

Berhitung dan matematika

Untuk belajar berhitung dan matematika, anak harus sudah memiliki kosakata yang luas serta pemahaman beberapa konsep dasar, misalnya banyak-sedikit, besar-kecil, pengetahuan tentang bentuk dan pola. Berikut tahapan perkembangan ketrampilan berhitung dan matematika pada anak.

Usia prasekolah (2-3 tahun)

Pada usia ini, anak mulai mengenal angka satu digit (1 sampai 9). Beberapa anak sudah mulai dapat menulis angka, bergantung pada kemampuan motorik halusnya. Anak juga sudah dapat menghitung benda, terutama jika jumlah benda tidak lebih dari lima.

Anak usia prasekolah dapat diajarkan untuk mengenali dan meneruskan pola atau deret sederhana. Contoh: jeruk - pisang - jeruk - pisang

Setelah beberapa lama, anak dapat mengenali dan meneruskan deret yang lebih kompleks. Contoh: apel - jeruk - pisang - apel - jeruk - pisang jeruk - jeruk - pisang - jeruk - jeruk - pisang

Selain itu, anak usia prasekolah juga dapat mulai belajar mengelompokkan benda menjadi dua atau tiga kelompok menurut warna, bentuk, ukuran, atau sifat lain yang dapat dikenalinya. Contohnya, anak dapat diajak mengelompokkan balok menjadi dua kelompok, merah dan biru.

Usia taman kanak-kanak (4-5 tahun)

Pada usia ini, anak sudah dapat mengenali angka 1 hingga 20. Anak juga sudah memahami konsep jumlah yang ditunjukkan oleh masing-masing angka dan dapat menghitung benda dengan benar apabila jumlah benda 20 atau kurang. Beberapa anak sudah mulai dapat menghitung loncat (1, 3, 5, 7 atau 10, 20, 30, 40). Anak usia taman kanak-kanak dapat mengenali dan meneruskan deret yang makin kompleks (misal: merah - merah - biru - kuning - merah - merah - biru - kuning). Mereka juga sudah bisa membuat deret sendiri dan meneruskannya. Selain itu, anak juga dapat mengelompokkan benda menjadi tiga kelompok atau lebih berdasarkan lebih dari satu sifat, contohnya: balok merah besar, balok merah kecil, balok biru besar, balok biru kecil.

Usia sekolah dasar (6-10 tahun)

Pada tahun pertama sekolah dasar, anak dapat belajar penjumlahan dan pengurangan dengan satu digit. Pada tahun kedua, anak mulai dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan dengan dua digit atau lebih. Tahun ketiga dan keempat adalah saatnya anak mulai mempelajari perkalian dan pembagian.Pada usia selanjutnya (11 tahun ke atas) barulah anak dapat mengerti sepenuhnya mengenai pecahan, desimal, persentase, dan geometri.

Apabila anak menemui kesulitan serius dalam berhitung pada usia sekolah dasar, mungkin anak memiliki gangguan belajar. Lebih rinci mengenai gangguan belajar dapat dibaca di sini.

Adakah kata terlalu dini untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung? Tidak pernah terlalu dini untuk belajar, selama aktivitas yang diberikan sesuai dengan usia dan tahapan perkembangan anak. Sebaiknya kita tidak memaksakan anak untuk menguasai keterampilan yang berada di atas tahapan yang sudah dicapainya. Ingatlah bahwa setiap anak memiliki waktu dan kecepatan tersendiri untuk belajar; tahapan perkembangan yang dicapai satu anak tidak dapat dibandingkan dengan anak lainnya. Selain itu, belajar harus tetap menyenangkan untuk anak!

Sunday, May 1, 2016

Pesan Mendikbud Untuk Pembelajar Dimanapun

Di Hari Pendidikan Nasional ini, Mendikbud memberikan sebuah pesan. Berikut ini pesan lengkap Mendikbud untuk para pemuda-pemudi yang menuntut ilmu di perantauan:

Lampu belajar masih menemani. Buku masih terbuka. Berjam-jam duduk di meja belajar. Mata terus membaca, tangan mencatat di buku tulis. Di kamar yang mungil, jauh dari kampung halaman.

Ribuan, bahkan ratusan ribu anak muda tinggalkan kampung halaman, jauh dari Ibu, Ayah, dan saudara mereka. Kampung halaman yang penuh kenangan masa kecil itu mereka tinggalkan untuk satu tujuan: pendidikan.

Semua pasti masih ingat saat keluarga mengantarkan, melepas bersekolah jauh. Kristal butiran air mata Ibu saat melepas anak berangkat seakan cermin jernihnya cinta. Anak adalah cinta berbalut harapan. Ibu melepaskan anak untuk merantau jauh demi pendidikan yang lebih baik; melepaskannya dengan cinta, mengalunginya dengan harapan, dan menyematkannya doa tanpa akhir.

Buat anak-anak muda yang sedang di rantau, jauh dari Ibu, Ayah dan saudara, pada malam menjelang Hari Pendidikan ini, saya ucapkan selamat berjuang, selamat belajar.

Rute perjalanan yang kalian tempuh adalah rute yang telah mengantarkan jutaan anak muda negeri ini meraih kehidupan yang lebih baik. Jaga stamina!

Yakinlah bahwa pendidikan akan bisa mengantarkan pada kehidupan yang lebih baik. Pendidikan jadi tangga untuk menuju cita-cita, menuju harapan. Tiap hari satu anak tangga dilewati.

Anak muda memang seharusnya pilih jalan mendaki. Jalan berat penuh tantangan tapi bisa mengantarkan ke puncak. Jadikan perpisahan dengan keluarga itu sebagai awal perjumpaan dengan cita-cita.

Pada tiap lembar bacaan, ada doa Ibu dan Ayah. Pada tiap karya tulis dan pekerjaan dari guru atau dosen, ada harapan dari Ibu dan Ayah. Mereka mungkin tidak tahu satu per satu yang dikerjakan anaknya, tapi mereka tak pernah berhenti hibahkan semua yang mereka miliki untuk kebaikan dan kebahagiaan anak mereka.

Teruslah belajar. Jangan biarkan waktu bergulir tanpa makna. Buka hari dengan cerahnya mata hati, dan tutup hari dengan tuntasnya asupan ilmu dan pengetahuan baru.

Janjilah kepada Ibu dan Ayah, suatu hari nanti mereka akan melihat anak mereka pulang membawa ilmu, membawa makna dan menjawab semua doa dengan melampaui  harapan Ibu dan Ayah mereka. Izinkan mereka kelak menyongsongmu dengan rasa bangga dan syukur. Doa tulusnya dijawab oleh keberhasilan anaknya.

Selamat Hari Pendidikan, selamat memasuki Bulan Pendidikan, selamat meneruskan belajar, dan selamat melampaui cita-cita!

Salam,

Anies Baswedan

Wednesday, April 6, 2016

Peribahasa Sunda Untuk Belajar Bahasa Daerah

Inilah beberapa peribahasa sunda yang bisa dijadikan sebagai bahan untuk belajar bahasa daerah yaitu basa sunda. Silahkan cermati karena banyak sekali pelajaran dan makna kebaikan yang terkandung dalam peribahasa sunda ini.

Mangga Bilih Hoyong Apal Saeutik Papatah Kolot Sunda :

* Ngeduk cikur kedah mihatur nyokel jahé kedah micarék ( Ngak boleh korupsi, maling, nilep, dsb… kalo mo ngambil sesuatu harus seijin yg punya )

* Sacangreud pageuh sagolek pangkék ( Menepati janji & Consitent)

* Ulah lunca linci luncat mulang udar tina tali gadang, omat ulah lali tina purwadaksina ( harus mengikuti etika yang ada )

* Nyaur kudu diukur nyabda kudu di unggang ( berbicara harus tepat, jelas, bermakna.. tidak asbun ).

* Kudu hadé gogog hadé tagog ( harus consitent dengan perilakunya )

* Kudu silih asih, silih asah jeung silih asuh (harus saling mencintai, memberi nasihat dan mengayomi).

* Ulah ngaliarkeun taleus ateul (jangan menyebarkan isu hoax, memfitnah, dsb).

* Bengkung ngariung bongok ngaronyok ( kompak dalam hal menghadapi kesulitan/ masalah harus di selesaikan bersama).

* Bobot pangayun timbang taraju ( semua yang dilakukan harus penuh pertimbangan )

* Lain palid ku cikiih lain datang ku cileuncang ( harus ada tujuan yg jelas sebelum melangkah ).

*  Kudu nepi memeh indit ( make sure semuanya di prepare dulu).

* Tarajé nangeuh dulang tinandé (setiap tugas harus dilaksanakan dengan baik dan benar).

* Ulah pagiri- giri calik, pagirang- girang tampian (jangan berebut kekuasaan).

* Ulah ngukur baju sasereg awak ( jangan melihat dari hanya kaca mata sendiri).

* Ulah nyaliksik ku buuk leutik (jangan memperalat yang lemah)

*  Ulah kéok méméh dipacok (Ksatria, jangan mundur sebelum berupaya keras).

* Kudu bisa kabulu kabalé (Gawul, kemana aja bisa menyesuaikan diri)

* Mun teu ngoprék moal nyapék, mun teu ngakal moal ngakeul, mun teu ngarah moal ngarih ( segalanya harus pakai akal dan harus terus di ulik, di teliti, kalo sudah diteliti dan dijadikan sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan).

*.Cai karacak ninggang batu laun laun jadi legok ( semangat pantang mundur)

*.Neangan luang ti papada urang (Belajar mencari pengetahuan dari pengalaman orang lain)

*.Nu lain kudu dilainkeun nu enya kudu dienyakeun (speak the truth nothing but the truth).

* Kudu paheuyeuk- heuyeuk leungeun paantay-antay tangan (saling bekerjasama membangun kemitraan yang kuat).

*.Ulah taluk pédah jauh tong hoream pédah anggang jauh kudu dijugjug anggang kudu ditéang (maju terus pantang mundur).

* Ka cai jadi saleuwi kadarat jadi salogak (Kompak/ team work )

Sakitu heula ...

Tuesday, April 5, 2016

Menghadapi Ujian

Menghadapi Ujian 

Inilah beberapa tips untuk membantu dalam mengerjakan ujian:

Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.
Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.
Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:
soal paling sulit
yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
memiliki nilai terkecil
Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mulai, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.
Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.
Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.
Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.
Analisa hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.



Nah, di bawah ini juga penting diperhatikan yaitu!

1. Mindset! Hal mendasarkan yang membedakan juara dan yang tidak juara terletak pada pola pikir. Pola pikir akan mewujudkan dalam tindak. Orang bisa sukses karena tindakannya dan semua tindakan itu berasal dari pola pikir sukses. Kunci Sukses 1 yang akan Anak Anda dapatkan adalah memiliki pola pikir pelajar sukses.

2. Hilangkan penghambat! 80% masalah belajar disebabkan oleh emosi negatif. Anak sering merasa malas dan tidak termotivasi saat disuruh belajar. Tetapi, menjelang ujian mereka merasa takut tidak lulus, cemas, khawatir dan stress. Semua itu adalah penghambat yang harus dituntaskan. Kunci Sukses 2 yang saya bagikan adalah cara menghilangkan segala bentuk ketakutan, kecemasan, dan berbagai emosi negatifnya dalam belajar dan ujian.

3. Percaya diri! Banyak anak yang mendapat nilai jelek karena kesalahan sepele seperti tidak teliti, ragu-ragu, atau mengubah jawaban yang sebenarnya sudah tepat. Kesalahan ini timbul dari rasa kurang percaya diri. Kunci Sukses 3 yang akan Anak Anda dapatkan adalah memiliki kepercayaan diri dalam menghadapi ujian.

4. Disiplin! Tidak disiplin dan suka menunda-nunda dalam belajar merupakan hal yang merusak persiapan ujian. Untuk mengatasi ini, Anak harus memiliki Kunci Sukses 4 yaitu berdisplin diri dan berperang dengan penundaan.

5. Manajemen Waktu! Terlalu banyak bermain dan melupakan belajar membuat anak mendapat nilai jelek. Sebaliknya terlalu banyak belajar dan tidak bermain membuat anak menjadi stres. Perlu ada keseimbangan antara belajar dan bermain dalam masa ujian. Kunci Sukses 5 yang harus dimiliki Anak adalah cara mengatur waktu belajar dengan sistem yang tepat.

6. Pahami Pelajaran! Terlalu banyak materi yang dipelajari untuk ujian membuat Anak kelamaan dalam memahami pelajaran. Kunci Sukses 6, menguasai strategi menemukan poin-poin penting dalam pelajaran sehingga Anak Anda bisa memahami pelajaran dengan mudah dalam waktu singkat.

7. Strategi lainnya! Menghafal adalah bagian dari pembelajaran di sekolah. Menghafal akan menjadi mudah jika tahu caranya. Kunci Sukses 7 yang akan Anak Anda pelajari adalah cara menghafal daftar kata berurut, rumus, kata asing (cont: pelajaran biologi), dan proses (cont: metamorfosis).

8. Berlatih soal! Semakin banyak berlatih Anak semakin siap menghadapi ujian. Bagaimana berlatih yang tepat untuk melewati masa ujian dengan sukses? Jawabannya ada di Kunci Sukses 8.

9. Saat mengerjakan soal! Hal yang sering kali dilupakan oleh anak adalah cara mengerjakan soal yang tepat saat ujian. Kunci Sukses 9 yang akan Anak Anda miliki adalah cara mengerjakan soal ujian dengan tepat agar mendapatkan nilai maksimal.